Pernyataan GP Ansor dan Sekjen PBNU tentang cuitan Kepala BPIP Yudian Wahyudi soal Pancasila dan Agama
Dokumentasi Foto by NU Online |
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menilai pernyataan Kepala BPIP tersebut perlu diluruskan.
Dilansir dari NU Online Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor itu mengatakan
"Pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi tersebut terkesan membenturkan agama dengan Pancasila. kalau agama jadi musuh terbesar Pancasila, sama saja kelompok-kelompok radikal yang anti Pancasila mendapat justifikasi"
Menurut Gus Yaqut, sapaan akrab Ketum GP Ansor itu, menjaga Pancasila adalah dalam rangka menegakkan agama yang penuh kasih sayang sekaliggus adil bagi semua. Dan, menjadi muslim yang baik, menjadi rahmat bagi semeseta, juga bagian dari meninggikan Pancasila.
Gus Yaqut menambahkan, Pancasila yang selama ini diterima sebagai jalan kemaslahatan hidup berbangsa mampu menengahi berbagai perbedaan. Jika ke
mudian agama dan Pancasila dibenturkan, maka Pancasila akhirnya dijadikan musuh bersama.
"Kelahiran dan disepakatinya Pancasila sebagai dasar negara dan perekat berbagai macam perbedaan di Indonesia ini sudah melalui perjalanan panjang dan banyak pertimbangan" Tegas Gus Yaqut.
Bliau juga mengatakan, "Saya yakin, Pancasila ini adalah kalimatun sawa' alias titik temu antar suku, agama, etnis, ras, atau ragam identitas lainnya"
Disisi lain beliau membenarkan bahwa untuk urusan Pancasila, Nahdlatul Ulama' (NU) sudah final. NU, katanya, telah mengakui keberadaan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa.
"Pada Munas Ulama tahun 1982, NU menrima Pancasila sebagai asas organisasi, dan dua tahun kemudian di Muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan Pancasila sebagai asas bangsa sudah final, Rais Aam Pengurus besar NU KH. Achmad Siddiq waktu itu secara gamblang menyatakan Pancasila merupakan idologi dan dasar negara yang menjadi asas bangsa Indonesia" Ungkapnya.
Selain Gus Yaqut, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini, dilansir dari cnn Indonesia mengungkapkan pendapatnya. Beliau sangat menyayangkan jika kepala BPIP Yudian Wahyudi telah menyatakan hal tersebut. Beliau mengaku bakal mngkonfirmasi perihal pernyataan tersebut.
Beliau mengungkapkan, sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, ketiga, keempat, kelima, semuanya, dalam Alquran sejalan, dalam pendekatan itu Islam. Begitu juga, saya kira dengan agama lain.
Oleh karena itu, Kata Helmy, PBNU meminta kepada Yudian yang masih menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut untuk menjelaskan perihal pernyataannya trsebut.
Post a Comment