Header Ads

Menyambut harlah NU ke 94, NU hadir di acara talkshow Rosi di Kompas TV


Dalam rangka menyambut Harlah NU yang  ke 94 tahun, NU hadir secara live dalam acara talkshow Rosi di Kompas TV malam ini 30 Januari 2020 dengan tema Politik, Guyon dan Sarung. Telah hadir dalam acara tersebut Ketua PBNU Bp. K. H. Agil Siraj, Gus Reza Pengasuh Ponpes Lirboyo Jawa Timur, Mbak Inayah yang merupakan anak dari GusDur yang menjadi narasumber dan juga aktivis NU lainnya, Serta Gus Yasin melalui sambungan video call secara live. Acara tersebut berlangsung dengan baik dan penuh dengan candaan atau guyonan seperti tema yang diangkat malam ini.

Banyak bahasan yang menarik yang diangkat dalam talkshow bertajuk Politik, Guyon dan Sarung tersebut. 

Rosi sebagai moderator menanyakan apa arti 94 tahun NU bagi Bp. K. H. Agil Siraj dengan diawali kutipan kata "bahwa orang bilang NU semakin kuat, semakin besar dan semakin berkuasa". Hal tersebut dibenarkan oleh ketua PBNU tersebut bahwa NU memang semakin kuat dan semakin besar, namun satu kata yang menurutnya kurang pas bahwa NU berkuasa. Kemudian disambung dengan pernyataan

"NU dulu, sekarang dan seterusnya akan tetap mempunyai semangat perjuangan yang tidak pernah padam dalam mengembangkan paham islam ahlussunah waljama'ah, Islam Moderat dan Islam yang toleran. Karena hanya dengan inilah kita bisa mempertahankan eksistensi islam di Nusantara yang posisinya diapit oleh dua negara besar non islam yakni China dan Australia. Kalau kita tidak moderat, dan toleran, barangkali sudah menjadi sasaran bagi mereka".

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa model Islam moderat merupakan prinsip Islam yang tertera di dalam AL Qur'an. Sebaliknya, tidak ada terminologi Umat Islam, Negara Islam atau Khilafah Islamiyah di dalam AL Qur'an.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika moderatisme ini ditinggalkan, maka menimbulkan bahaya. Beliau mencontohkan negara di Timur Tengah yang dilanda konflik selama 40 tahun. menurutnya, konflik terjadi karena belum selesai dan belum tuntas mengharmoniskan antara Agama dan Budaya.

Menurut Beliau permasalahan di Timur Tengah tidak akan pernah selesai selama belum ditemukan jalan keluarnya agar cara berfikir masyarakat di Timur Tengah moderat, menggabungkan antara Agama dan Budaya, antara Agama yang bersifat teologi yang isinya Agama itu teologi dan ritual ibadah dan syariat dengan budaya dan peradaban produk ijtihad manusia, tuturnya.

Lanjut Beliau mengatakan bahwa "Mbah Hasyim Asy'ari adalah satu-satunya Ulama yang berhasil menggabungkan, mengharmoniskan hubungan Agama dan politik, politik kebangsaan dengan jargon yang terkenal Hubbul Wathan Minal Iman ( Nasionalisme bagian dari iman)".



Pada sesi selanjutnya, dengan adanya Gus Reza dan Mbak Inayah, acara menjadi riuh penuh dengan canda tawa dengan lelucon-leluconnya. Pada sesi ini, Mbak Rosi menanyakan kepada Pak kiyai Agil Siraj, mengapa Banser merasa perlu menjaga tempat ibadah lain. Seperti yang dilakukan Riyanto, salah satu angggota Banser yang meninggal saat menjaga gereja di Mojokerto, Jawa Timur yang mana beliau meninggal karena berusaha menyingkirkan bom yang ada di dalam gereja.

Beliau menjawab : "Karena ajaran Nahdlatul Ulama. Mayoritas harus melindungi minoritas. Kebanyakan di dunia ini, kaum mayoritas menginjak kaum minoritas, minimal meremehkan minoritas.  Kecuali NU. Prinsip NU, kaum mayoritas memberi perlindungan pada minoritas"



Sebelum sesi terahir, Rosi juga mengundang Gus Yasin melalui video call secara live. Dalam hal ini. Rosi sebagai moderator menanyakan hal yang sama seperti yang ditanyakan kepada ketua PBNU yakni arti 94 tahun bagi Gus Yasin.

Beliau mengatakan bahwa 94 tahun usia yang sudah tua, butuh anak-anak muda supaya NU tetap muda seperti yang dikatakan Gus Reza yakni "Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan"

Gus Yasin menambahkan bahwa modernisasi NU sekarang ini sudah TOP dengan adanya NU online dan lain sebagainya, yang dulu orang kalau melihat NU itu Ndeso, Nglutuk, Gudiken, macem-macem, namun sekarang ini sudah bisa bersosial media dengan baik. 

Acara semakin menarik dengan adanya penampilan dari team beladiri Pagar Nusa yang merupakan bela tim
diri dari NU. Dan acara diakhiri dengan menyanyikan lagu Subhanul Wathan.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.